Please Switch off your Cell Phone
Menggunakan cellphone di Jepang cukup strict batasannya. Disini orang tak leluasa membeli handphone kecuali dia memiliki ID card dan memiliki permanent address. Ada UU per April 2006 yang mewajibkan setiap pengguna handphone supaya te-register di operator-nya. Apakah vodafone, AU-Kddi, or NTT do-co-mo. Tapi gak sekedar itu, menggunakan handphone-pun tak bebas. Dilarang menggunakan handphone ketika nyetir (mungkin ini sudah biasa dimana-mana). Tapi yang agak langka adalah dilarang menerima dan mengkontak orang via handphone di public transportation, utamanya di densha (train) ataupun chikatetsu (subway) or basu (bas). Peraturan utama adalah mode harus di set jadi off atau minimal silent. Bahkan kalau di dekat priority seats (untuk children, oba-san, disable people, elderly, dll) harus dimatikan total. Saya lihat betul, bagaimana alergi-nya orang Jepang dengan orang yang berbicara via handphone dalam kereta. Dalam perjalanan densha dari Osaka ke Nara, seorang pria Jepang tua menerima handphone dan berbicara sekian menit. Seorang Ibu yang duduk di sebelahnya mendadak berdiri dan pindah ke kursi lain yang jauh dari pria tersebut. Lalu, ia pun meneruskan bacaannya. Kirim SMS? Oke, tapi dalam kasus yang lain juga gak OK. Ada juga orang yang marah kalau orang berkirim SMS dalam kereta...
